Cara Transfer Data dari HDD ke SSD di Windows 10/11 (2 Cara)
Anda dapat mempelajari 2 metode mudah untuk mentransfer data dari HDD ke SSD, baik melalui fungsi Salin dan Tempel di Windows maupun melalui fungsi klona disk perangkat lunak cloning profesional. Silakan terus membaca.
Kasus Pengguna
"Saya memiliki HDD 450GB dan baru saja mendapatkan Micron C400 (Crucial M4) berkapasitas 512GB. Saya ingin tahu cara yang paling efektif dan bijaksana untuk mentransfer file sistem dan data pribadi saya ke SSD baru saya?"
Untuk memigrasikan sejumlah kecil data pribadi dari HDD ke SSD, Anda dapat menggunakan fungsi Salin dan Tempel. Jika Anda ingin mentransfer file sistem, atau baik file sistem maupun file pribadi, Anda dapat menggunakan fitur kloning dari perangkat lunak kloning yang terpercaya yang akan membantu Anda mentransfer semua dari hard drive lama ke SSD baru.
Alasan Mengapa Mentransfer Data dari HDD ke SSD
Saat ini, semakin banyak orang yang lebih memilih untuk mentransfer data, termasuk file sistem dan file pribadi, dari HDD ke SSD, terutama karena alasan-alasan berikut.
⚡Kecepatan lebih tinggi | SSD memiliki kecepatan membaca dan menulis yang lebih tinggi dibandingkan hard drive tradisional. Jadi, mentransfer data ke SSD berarti Anda dapat menikmati kecepatan menjalankan dan mem-boot komputer yang lebih cepat. |
💡Konsumsi energi lebih sedikit | SSD mengonsumsi daya yang lebih sedikit, yang membantu meningkatkan umur baterai. |
👍Pengalaman pengguna yang lebih baik | SSD tidak memiliki bagian yang bergerak sehingga memiliki sedikit kebisingan, yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna. |
🔰Lebih tahan lama | SSD lebih tahan lama daripada HDD. |
Cara Transfer File dari HDD ke SSD di Windows 10/11
Selanjutnya, saya akan memperkenalkan dua cara mudah untuk mentransfer Windows 10 dari HDD ke SSD tanpa kehilangan data. Anda dapat memilih untuk mentransfer data pribadi ke SSD baru satu per satu menggunakan fungsi Salin dan Tempel Windows. Jika Anda menginginkan metode yang lebih mudah, Anda dapat memilih perangkat lunak kloning yang dapat diandalkan yang akan secara otomatis mengkloning semua data pada HDD ke SSD baru dengan beberapa langkah sederhana. Anda dapat memilih sesuai kebutuhan Anda.
Metode 1. Transfer Data dari HDD ke SSD menggunakan AOMEI Backupper
Klon disk sangat nyaman ketika Anda perlu mentransfer jumlah data yang besar dengan cepat. Anda dapat memilih perangkat lunak kloning yang profesional dan aman untuk membantu Anda. AOMEI Backupper Professional adalah pilihan yang baik. Ia memiliki kelebihan sebagai berikut:
✨Jenis kloning ganda: Ini tidak hanya mendukung Disk Clone, tetapi juga System Clone dan Partition Clone.
✨Secure Boot: Ini memungkinkan Anda untuk langsung boot komputer dari SSD setelah melakukan kloning.
✨Intelligent Clone: Ini dapat mengkloning HDD yang lebih besar ke SSD yang lebih kecil dengan mudah, karena hanya akan mengkloning sektor yang digunakan secara default.
✨Live Clone: Tugas kloning dapat berjalan di latar belakang sehingga Anda tidak perlu menutup program apa pun saat mentransfer data dari HDD ke SSD.
✨SSD Alignment: Ini akan meningkatkan performa SSD target Anda dan memperpanjang umurnya.
✨Path penyimpanan yang berbeda: Ini memungkinkan Anda untuk mengkloning disk ke disk lokal, drive eksternal, SSD, HDD, NAS, USB, dll.
✨Beragam merek SSD: Anda dapat menggunakan perangkat lunak ini untuk mentransfer data dari HDD ke Samsung SSD serta merek lainnya, seperti Crucial, Kingston, WD, dll.
✨Berbagai sistem operasi: Ini mendukung Windows 11/10/8.1/8/7/Vista.
Kemudian, Anda dapat mengikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mentransfer data dari HDD ke SSD. Sebelum Anda memulai proses kloning, Anda perlu melakukan beberapa persiapan terlebih dahulu.
- Sambungkan SSD target ke komputer Anda dan pastikan dapat diatur. Jika Anda ingin mentransfer data dari HDD ke laptop SSD, Anda perlu menyiapkan adaptor SATA ke USB. Anda dapat mencadangkan sistem Anda dan kemudian mengembalikannya untuk memigrasikan OS ke SSD dengan mudah di Windows 10.
- Jika Anda memiliki file penting, harap lakukan cadangkan mereka terlebih dahulu, karena data pada disk target akan terhapus setelah proses kloning.
- Unduh perangkat lunak kloning profesional - AOMEI Backupper Professional dan lalu pasang.
Langkah 1. Pilih opsi Disk Clone dalam perangkat lunak kloning
Buka AOMEI Backupper Professional. Lalu klik Clone > Disk Clone.
Langkah 2. Pilih HDD sebagai disk sumber
Pada halaman Disk Sumber, pilih HDD dan klik Next.
Langkah 3. Pilih SSD sebagai disk tujuan
Pada halaman Disk Tujuan, pilih SSD Anda untuk menyimpan data yang akan ditransfer dan klik Next.
Langkah 4. Tingkatkan kinerja SSD dan mulai menyalin disk
Centang opsi Penjajaran SSD, karena ini akan mempercepat kecepatan baca dan tulis SSD. Kemudian klik Start Clone untuk mentransfer data dari HDD ke SSD.
Catatan:
- Edit Partisi: Anda dapat menggunakan fungsi ini untuk mengubah ukuran partisi pada disk tujuan.
- Klon Sektor demi Sektor: Jika disk tujuan Anda sama atau lebih besar dari disk sumber, Anda dapat mencentang opsi ini. Ini akan mengkloning semua sektor dari disk sumber untuk Anda, baik sudah digunakan atau belum. Dan fungsi ini didukung oleh versi pro.
Metode 2. Transfer Data dari HDD ke SSD dengan Menyalin dan Menempel
Jika Anda perlu mentransfer file dari HDD ke SSD, fungsi Salin dan Tempel dalam Windows juga bisa membantu. Ini memungkinkan Anda mentransfer data antara disk yang berbeda. Anda hanya perlu menemukan file yang ingin Anda transfer, klik kanan dan pilih opsi Salin atau Potong. Kemudian pergi ke partisi SSD, klik kanan di area kosong dan pilih Tempel.
Namun, Anda harus memperhatikan beberapa hal saat menggunakan fitur ini. Saat mentransfer file biasa, bisa sangat merepotkan dan memakan waktu jika file tersebut berada di direktori yang berbeda pada suatu partisi. Jika Anda mentransfer file sistem atau file program, Anda mungkin mengalami situasi di mana file-file tersebut tidak dapat berfungsi seperti sebelumnya setelah ditransfer ke SSD.
Oleh karena itu, metode ini hanya cocok untuk mentransfer sejumlah kecil data. Jika Anda perlu mentransfer sejumlah besar data atau Anda ingin mentransfer semua termasuk sistem operasi dan file sistem dari HDD ke SSD, Anda dapat menggunakan metode pertama - klon disk dengan perangkat lunak kloning. Ini dapat membantu Anda melakukan transfer data massal dengan cepat.
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Memindahkan Data dari HDD ke SSD?
Setelah berhasil memindahkan data dari HDD ke SSD, ada beberapa langkah penting yang harus diikuti untuk memastikan kinerja optimal dan pengelolaan data.
1. Boot dari SSD Baru
Ada dua situasi untuk boot dari SSD yang terklon:
- Jika komputer Anda memiliki dua slot, Anda dapat masuk ke BIOS dan mengatur SSD baru sebagai perangkat boot pertama.
- Jika komputer Anda hanya memiliki satu slot, Anda dapat mematikan komputer Anda, membuka casing, melepaskan HDD Anda, dan menginstal SSD Anda di slot yang sama.
2. Memformat HDD Lama
Setelah Anda mengkonfirmasi bahwa semua data yang diperlukan telah disimpan dengan aman di tempat lain, Anda dapat melanjutkan dengan memformat HDD lama. Di Windows, Anda dapat mengakses alat Pengelolaan Disk untuk memformat drive tersebut. Atau Anda dapat menggunakan AOMEI Backupper untuk menghapus hard drive lama untuk digunakan kembali.
3. Optimalkan SSD Baru
Terdapat beberapa tips praktis untuk mengoptimalkan performa SSD baru.
- Aktifkan TRIM: TRIM adalah perintah yang membantu menjaga performa SSD dari waktu ke waktu dengan membersihkan blok data yang tidak lagi digunakan secara proaktif. Di Windows, TRIM seharusnya sudah diaktifkan secara default, namun Anda dapat memverifikasi statusnya dengan mengakses Command Prompt dan mengetikkan "fsutil behavior query DisableDeleteNotify". Jika hasilnya "0", berarti TRIM sudah diaktifkan.
- Perbarui Firmware (jika diperlukan): Periksa apakah ada pembaruan firmware yang tersedia untuk SSD Anda. Pabrikan kadang-kadang merilis pembaruan firmware untuk mengatasi masalah performa atau menambah fitur baru. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh pabrikan SSD untuk memperbarui firmware jika diperlukan.
- Nonaktifkan Defragmen: Tidak seperti HDD, SSD tidak mendapatkan manfaat dari defragmentasi tradisional, karena dapat memakai drive dan hanya memberikan peningkatan performa minimal. Di Windows, defragmentasi otomatis biasanya dinonaktifkan untuk SSD, namun perlu untuk memverifikasinya jika dinyalakan.
- Penyelarasan Partisi: Pastikan partisi pada SSD Anda terselaraskan dengan benar. Sebagian besar sistem operasi modern secara otomatis menyelaraskan partisi dengan benar, namun sebaiknya memverifikasinya untuk memastikan performa yang optimal.
Ringkasan
Artikel ini memperkenalkan 2 metode transfer data dari HDD ke SSD. Anda dapat menggunakan fungsi Salin dan Tempel di Windows, yang cocok untuk transfer data dalam jumlah kecil, namun perlu memperhatikan masalah seperti waktu yang dibutuhkan untuk mentransfer file dari direktori yang berbeda atau kemungkinan sistem file yang tidak berfungsi dengan baik setelah transfer.
Atau Anda bisa memilih cara yang lebih mudah, yaitu dengan mengkloning HDD ke SSD menggunakan AOMEI Backupper. Metode ini dapat membantu Anda mentransfer sejumlah besar data dengan cepat dan memastikan bahwa Anda dapat menggunakan sistem operasi dan aplikasi Anda dengan normal pada disk target setelah proses kloning berhasil, dan Anda dapat mengakses data Anda kapan saja.
Selain itu, AOMEI Backupper juga mendukung kloning dynamic disk dan banyak fitur lainnya yang berguna. Anda dapat mengunduh perangkat lunak ini dan menjelajahinya sendiri.